MCU Hampir Keok! Tapi Film ‘Thunderbolts’ Jadi Harapan Terakhir, Meski Isinya Para Superhero Reject
JAKARTA, GENVOICE.ID - Apakah Thunderbolts akan menyelamatkan Marvel Cinematic Universe dari kehancuran total? Jawabannya adalah mungkin.
Dilansir dari Variety, film terbaru Marvel ini datang dengan beban besar: membangkitkan kembali antusiasme yang telah terkubur sejak Avengers: Endgame. Sayangnya, bukan para pahlawan kelas A yang muncul. Sebaliknya, Thunderbolts menampilkan sekelompok "pecundang" MCU yang bahkan fans garis keras pun harus mikir dua kali untuk mengingat nama mereka. Yelena Belova? Taskmaster? John Walker? Ghost? Red Guardian? Bucky? Semuanya kembali, entah karena visi kreatif atau karena Marvel kehabisan stok karakter populer.
Sutradara Jake Schreier menyulap film ini jadi semi-komedi gelap tentang trauma, kesepian, dan DoorDash. Nuansa Joss Whedon-esque dari Avengers masih terasa di babak awal, dengan lelucon yang kadang lucu, kadang hanya mengingatkan kita bahwa Marvel sedang coba keras tampil ringan, walau jelas MCU tampak tengah panik.
Ada karakter baru seperti Bob Reynolds, alias The Sentry (atau The Void). Dibawakan oleh Lewis Pullman, dia muncul bak horor supernatural di tengah dunia superhero. Ketika kekuatan gelapnya mulai muncul, Thunderbolts tiba-tiba berubah dari film komedi dadakan jadi thriller psikologis penuh ancaman eksistensial.
Marvel mencoba keras membuat kita peduli, bahkan memberi judul film ini tanda asterisk misterius: Thunderbolts†. Namun di balik upaya ambisius ini, terasa jelas bahwa ini adalah jembatan menuju sesuatu yang lebih besar atau sekadar upaya untuk bertahan hidup sampai reboot Fantastic Four tiba.
Julia Louis-Dreyfus kembali sebagai Valentina Allegra de Fontaine, tapi bahkan energinya yang penuh sindiran politik tak bisa menutupi rasa lelah dari semesta yang terlalu padat dan terlalu dipaksakan.
Akhir film ini? Gelap. Saking gelapnya, mungkin jadi yang paling muram sejak Infinity War.
Tertarik menonton?