Koperasi Merah Putih Perlu Membangun Jejaring Antar Desa

Genvoice.id | 02 May 2025

JAKARTA- Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa berpendapat selain memperkuat koperasi di masing-masing desa dan kelurahan, perlu membangun jejaring antar desa dan antar pelaku ekonomi dalam rantai pasok demi mewujudkan kedaulatan pangan.

"Jejaring ini yang masih lemah. Padahal, dengan kolaborasi, kemandirian ekonomi di desa akan terbangun, kedaulatan pangan pun bakal tercipta, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya di perkotaan tetapi juga level desa," kata Awan, Kamis (1/5).

Menurut dia, skema jejaring itu juga bakal memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Perlu kolaborasi dengan BUMDes, sebaiknya didorong menjadi koperasi multi pihak," kata Awan.

Ia mengatakan keberadaan Koperasi Merah Putih di tiap desa dan kelurahan akan memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian desa. "Dengan demikian perekonomian di perdesaan akan lebih berakselerasi sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan antara desa dan kota.

Kemandirian Desa

Dari Jawa Timur, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah terbentuk di Jawa Timur (Jatim) akan memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian desa.

"Pentingnya koperasi ini adalah memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian desa. Dengan koperasi yang kuat di tingkat desa, kita sedang menanam benih kedaulatan pangan nasional," katanya dalam keterangan di Surabaya, Kamis (1/5).

Zulhas menyebutkan saat ini potensi ekonomi desa sangat besar yakni terdapat 51.505 koperasi yang terdiri dari 5.297 Koperasi Unit Desa (KUD) dan 46.208 koperasi non-KUD serta 62.464 BUMDes yang tersebar di 75.265 desa.

Menurut Zulhas, potensi besar tersebut akan semakin maksimal melalui Kopdes/Kel Merah Putih yang ditargetkan akan terbentuk sebanyak 80.000 koperasi.

Dimenjelas, skema pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih nantinya akan melihat kondisi yakni apabila di sebuah desa atau kelurahan telah terdapat sebuah koperasi maka koperasi itu akan didorong menjadi Kopdes Merah Putih.

Di sisi lain, apabila di sebuah desa/kelurahan belum memiliki koperasi maka pemerintah daerah akan membentuk koperasi baru yaitu Kopdes Merah Putih.

Penguatan pelaksanaan Kopdes/Kel Merah Putih pun akan terwujud melalui komitmen pendanaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) besar-besaran ke koperasi terutama di wilayah strategis seperti wilayah II.

Selain itu, aset negara seperti gudang Bulog dan Kantor Pos Indonesia juga akan dimanfaatkan sebagai simpul distribusi dan operasional koperasi.

Zulhas memastikan seluruh proses berjalan sesuai target dan waktu yang ditetapkan dan akan dimonitor secara intensif oleh seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah.

"Kita akan pantau setiap hari pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia," katanya.

Dalam peluncuran dan dialog percepatan musyawarah Desa/Kelurahan khusus Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Surabaya, Rabu (30/4) dihadiri

sekitar 7.000 peserta mulai dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, seluruh Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lurah, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan Pendamping Desa/Kelurahan se-Jawa Timur.