Nigeria Terendam! Banjir Bandang di Mokwa Tewaskan 151 Orang dan Ribuan Warga Mengungsi

Genvoice.id | 01 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Jumlah korban tewas akibat banjir bandang yang melanda Mokwa, sebuah kota penting di negara bagian Niger, Nigeria tengah, meningkat menjadi 151 orang, menurut data terbaru yang disampaikan oleh otoritas setempat pada Sabtu (31/5).

Dilansir dari Antara, Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Negara Bagian Niger (NSEMA), Ibrahim Hussaini, mengungkapkan bahwa banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu malam hingga Kamis. Hujan lebat memicu banjir bandang yang menghancurkan permukiman dan infrastruktur penting.

"Sebanyak 151 orang dilaporkan meninggal dunia. Selain itu, terdapat 3.018 warga mengungsi, 503 rumah tangga terdampak, serta 265 rumah rusak atau hancur. Tiga komunitas bahkan tersapu habis oleh banjir," kata Hussaini.

Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan parah pada fasilitas umum, termasuk dua jembatan dan sejumlah ruas jalan utama, sehingga memperparah kondisi logistik dan mobilitas warga.

Mokwa merupakan jalur perdagangan strategis yang menghubungkan kawasan selatan Nigeria dengan wilayah produsen pertanian di utara. Oleh karena itu, banjir tidak hanya menimbulkan krisis kemanusiaan, tetapi juga dampak ekonomi besar, terutama terhadap distribusi barang dan hasil pertanian.

Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nigeria (NEMA) menggelar pertemuan para pemangku kepentingan di negara bagian Niger pada Jumat (30/5). Pertemuan itu mengusung tema:
"Memperkuat Ketahanan, Meningkatkan Kesiapsiagaan dan Respons", yang bertujuan menyusun strategi jangka panjang menghadapi bencana banjir tahunan yang terus berulang.

Presiden Nigeria, Bola Tinubu, turut memberikan perhatian serius terhadap tragedi ini. Ia memerintahkan NEMA dan aparat keamanan untuk memperkuat upaya pencarian dan penyelamatan, serta menekankan pentingnya respon cepat dan terkoordinasi dari seluruh elemen pemerintah.

Pemerintah daerah dan pusat saat ini juga tengah berupaya menyalurkan bantuan logistik dan tempat penampungan sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.